Berikut 7 Langkah-Langkah Mengurus Pajak Perusahaan Telekomunikasi
Pajak dalam Perusahaan Telekomunikasi
Pajak mungkin merupakan hal yang terdengar rumit dan bagi telekomunikasi yang sedang berkembang pesat wilayah yang dikelola pun semakin luas. Akan tetapi perkiraan pajak yang baik bukan hanya dapat membantu anda dalam menghindari masalah hukum saja tetapi juga dapat menambah kredibilitas bisnis. Dalam kesempatan ini akan dibahas mengenai langkah-langkah yang dapat diambil dalam mengurus pajak dalam perusahaan telekomunikasi, jadi anda tidak perlu pusing saat tentang perpajakan dan dapat berkonsentrasi dalam pengembangan bisnis.Apa yang Membedakan Mengurus Pajak Bagi Perusahaan Telekomunikasi?
Anda sebagai telekomunikasi beroperasi di bidang yang sangat cepat berubah dan peraturan yang melingkupinya pun selalu diperbaharui. Mengurus pajak dengan baik dan benar memiliki beberapa fungsi dan tujuan tertentu, yang diantaranya:- Kepatuhan: Dalam hal pajak, memastikan bahwa perusahaan mematuhi hukum yang ada dan menghindari denda dan sanksi. Kepatuhan ini juga penting untuk mempertahankan hubungan baik dengan otoritas pajak.
- Persepsi Bisnis: Pelanggan dan mitra bisnis cenderung memiliki sikap yang lebih positif terhadap perusahaan yang patuh pajak. Ini bisa mengarah pada peluang bisnis yang lebih besar dan meningkatnya kepercayaan serta permintaan konsumen.
- Perspektif Strategis: Mengelola pajak secara efektif membantu dalam perumusan rencana keuangan jangka panjang dan alokasi sumber daya yang lebih baik. Perencanaan anggaran yang masuk akal membantu anda untuk mengelola biaya/belanja secara efektif dan melakukan investasi.
- Akses ke Insentif Pajak: Sebuah wawasan mengenai berbagai insentif pajak yang berlaku saat mengurus pajak dan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Insentif ini sering kali disediakan untuk meningkatkan investasi dalam sektor teknologi dan inovasi.
- Pengelolaan Risiko: Menghindari pajak yang diurus secara formal dilakukan untuk merencanakan dan merencanakan pajak pengaturan. Kemudian ketika adanya perubahan pengaturan, perusahaan akan lebih siap untuk menghadapi perubahan tersebut.
Langkah-Langkah Mengurus Pajak untuk Perusahaan Telekomunikasi
1. Pahami Jenis Pajak yang Berlaku
Perusahaan telekomunikasi pada umumnya terlibat dalam banyak jenis pajak, diantaranya:- Pajak Penghasilan (PPh): Pajak tentang penghasilan perusahaan yang wajib dilaporkan dalam laporan tahunan.
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN): Pajak yang dikenakan pada masing-masing penjualan barang dan jasa, setiap transaksi bisnis mengenai barang dan jasa.
- Bea Meterai: Pajak yang dikenakan pada dokumen tertentu seperti kertas kontrak dan perjanjian bisnis.
- Pajak Bumi dan Bangunan (PBB): Apabila suatu perusahaan memiliki kekayaan berupa properti, pengenaan pajak ini dilakukan setiap tahun.
- Pajak Khusus Telekomunikasi: Beberapa negara atau daerah mungkin mengenakan pajak dengan perlakuan khusus terhadap jasa telekomunikasi seperti pajak frekuensi dan lain-lain.
2. Siapkan Dokumentasi Keuangan Anda Secara Lengkap
Kelengkapan dan pengaturan dokumen yang tertib sangat penting terutama dalam proses administrasi pajak. Pastikan Anda memiliki hal-hal berikut:- Buku Besar dan Buku Pembantu: Rincian penjualan konsumen, pendapatan atau penghasilan, aliran kas keluar, aset, atau sejarah transaksi kewajiban yang relevan.
- Laporan Keuangan: Neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas yang mencerminkan status keuangan perusahaan secara lebih global.
- Faktur dan Bukti Pembayaran: Untuk semua transaksi penjualan dan pembelian yang mencakup faktur dari pelanggan dan pemasok.
- Dokumen Pendukung Lainnya: Seperti kontrak pengadaan sumber daya manusia, catatan pembelian peralatan telekomunikasi, kertas investasi, dll.
3. Gunakan Software Akuntansi yang Tepat
Penerapan software akuntansi yang sesuai memfasilitasi otomatisasi dokumentasi dan perhitungan kewajiban pajak. Berikut adalah beberapa keuntungan menggunakan software akuntansi:- Efisiensi Waktu: Lebih sedikit waktu yang dibutuhkan untuk pencatatan manual, sehingga tim keuangan dapat berkonsentrasi pada analisis dan pendekatan bisnis.
- Akurasi: Mengurangi kemungkinan kesalahan dalam perhitungan yang mungkin timbul dari penggunaan manual.
- Pelaporan Secara Langsung: Pengukuran keuangan organisasi secara waktu nyata melalui dasbor dan fitur pelaporannya.
- Tautan Eksekusi Luas Dengan Sistem Lain: Ada beberapa paket akuntansi yang sekarang dapat terhubung dengan sistem manajemen hubungan pelanggan dan sistem lainnya untuk meningkatkan efisiensi.
4. Diskusikan pada Konsultan Pajak
Menyewa seorang konsultan pajak atau akuntan yang profesional juga mendatangkan beberapa keuntungan, diantaranya:- Detail Apabila Aturan Berubah: Sebab seorang konsultan pajak akan selalu mengikuti perkembangan terbaru yang bisa membantu atau memberi saran.
- Meminimalisir Pemungutan Pajak dengan Hal yang Legal: Mendapatkan informasi dan nasihat yang berkaitan dengan pengelolaan pajak yang ingin mencapai hasil yang lebih efisien.
- Pelaksanaan Audit: Bantuan dalam audit pengembalian pajak penghasilan (PPh) dan dokumen yang diperlukan sebelum dan selama pertemuan dengan kantor pajak, jika perusahaan Anda sedang diaudit pajak.
- Pemeriksaan Penyusutan Pajak: Kegiatan konsultasi membantu merancang struktur korporasi agar lebih efisien untuk tujuan pajak, seperti memilih metode perusahaan yang paling efisien.
- Pengeluaran untuk Jasa Konsultan Pajak: Sering kali kembali dari pajak yang tidak dibayar dan penghindaran dari masalah di hukum.
5. Mengambil Kesempatan Pajak yang Tersedia
Tarik tali—kebanyakan pemerintah tidak duduk diam, dan menggunakan berbagai cara insentif pajak untuk dapat mengembangkan sektor yang diinginkan, termasuk telekomunikasi. Adapun insentif yang mungkin bermanfaat bagi anda diantaranya:- Suntikan Modal untuk Penyedia Teknologi: Konselor dalam wirausaha yang bergerak dalam sektor yang memegang peranan kunci dalam perekonomian terdapat dalam perusahaan dengan modal teknologi terkini seperti jaringan 5G atau perangkat lunak.
- Kredit Pajak untuk Penelitian dan Pengembangan (R&D): Meningkatkan inovasi dan penciptaan produk baru dengan memberikan kredit pajak untuk biaya R&D.
- Pengurangan Pajak untuk Ekspansi Bisnis: Menyediakan pengurangan pajak untuk biaya ekspansi yang memfasilitasi perluasan perusahaan ke pasar baru.
- Insentif Pajak untuk Energi Terbarukan: Kredit pajak dapat diperoleh saat perusahaan menerapkan solusi operasional menggunakan energi terbarukan seperti energi matahari atau tenaga angin.
6. Ajukan Pajak Anda Tepat Waktu
Mengajukan pengembalian pajak tepat waktu adalah salah satu tanggung jawab utama yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. Berikut adalah beberapa langkah untuk memastikan kepatuhan:- Buat Kalender Pajak: Tetapkan acara penting untuk laporan dan pembayaran. Kalender harus terdiri dari tenggat waktu bulanan, kuartalan, dan tahunan.
- E-File Pajak: Manfaatkan sistem pajak elektronik yang tersedia di Direktorat Jenderal Pajak untuk memfasilitasi pengajuan dan mengurangi kemungkinan menghindar dari petugas pajak.
- Periksa Data: Pastikan bahwa semua angka dalam pengembalian akurat, dan sesuai dengan dokumen pendukung. Jika tidak, kesalahan pelaporan akan menarik penalti termasuk kemungkinan audit.
- Tingkatkan Cadangan Waktu: Sebaiknya tidak menunggu batas waktu yang dijadwalkan untuk melakukan kegiatan pelaporan. Kumpulkan dokumen dan data pelaporan jauh-jauh sebelumnya agar tidak stres dan ada kesalahan.
- Perhatikan Status Pengajuan: Setelah pelaporan pajak dilakukan, jangan lupa untuk juga mengikuti perkembangan status pengajuan untuk menghindari masalah atau adanya permintaan informasi dari wajib pajak.
7. Pantau dan Tindak Lanjuti Kinerja Pajak
Setelah dokumen pajak diajukan, satu hal penting adalah untuk memantau dan mengevaluasi kinerja pajak pada perusahaan. Langkah ini, di antaranya:- Besaran Kurs Pajak: Mempertimbangkan adanya penghematan lebih lanjut pada pajak yang menjadi beban dari korporasi agar jangan merugikan.
- Audit Internal: Secara berkesinambungan melakukan upaya audit internal untuk meyakinkan bahwa terdapat kepatuhan dan keakuratan pada laporan pajak. Aktivitas ini juga berfungsi sebagai antisipasi bakal ada masalah sebelum diaudit oleh Dirjen pajak.
- Perubahan Modul Perpajakan: Pengelolaan seminar atau pelatihan perubahan dalam undang-undang perpajakan supaya setiap orang pada bagian keuangan selalu update dan merubah arah tentang pajak bila perlu.
- Pengelolaan Arah Perpajakan: Membuat penyesuaian atas arah pajak untuk menghidupkan perusahaan dengan termin yang lebih singkat berkaitan dengan perubahan dalam perusahaan itu sendiri, peraturan perundang-undangan, maupun pasar.
- Insentif Perpajakan: Mencakup pembahasan usaha perusahaan memperoleh insentif pajak yang masih berlaku serta penelusuran insentif baru yang mungkin berada di jauh.